Buletin Edisi April 2025


Berapa Kali Kebangkitan Akan Terjadi?

Pendahuluan

Beberapa pendukung skema milenium berpendapat bahwa akan ada dua kebangkitan yang dipisahkan oleh masa pemerintahan Yesus selama seribu tahun di bumi. Apa yang Firman Tuhan katakan tentang hal ini?

Meskipun Alkitab secara eksplisit menyatakan tentang kedatangan Kristus yang kedua kali dan kebangkitan universal orang mati, beberapa kaum milenialis (penganut premilenialisme) menyatakan bahwa akan ada dua kebangkitan yang terpisah.

Seorang penulis secara dogmatis mengungkapkan hal ini: “Tidak ada kebangkitan umum, di mana semua orang mati akan bangkit pada saat yang sama” (Thiessen, 452). Sekali lagi: “Ada dua fase dalam kedatangan-Nya. Jadi, kita mendapati bahwa Ia akan datang ke udara, dan beberapa hal akan terjadi di udara; dan kita mendapati bahwa Ia akan datang ke bumi, dan beberapa hal lain akan terjadi di bumi” (449).

Milenialisme ini berpendapat bahwa kebangkitan pertama dan kebangkitan kedua dipisahkan oleh rentang waktu seribu tahun (yaitu, pemerintahan milenium Kristus di bumi; 495).

Dalam artikel ini, kita tidak dapat membahas setiap aspek dari berbagai pandangan milenialisme. Sebaliknya, kita akan berfokus pada masalah kebangkitan tubuh.

Apakah kebangkitan merupakan satu kesatuan peristiwa yang melibatkan orang benar dan orang fasik? Ataukah ada dua kebangkitan yang dipisahkan oleh rentang waktu seribu tahun? Pertimbangkanlah beberapa nas Alkitab tentang tema ini. Kutipan ayat-ayat Alkitab diambail dari Indonesian Modern Bible (IMB).


Daniel 12:2

Banyak di antara orang-orang itu yang tidur di dalam debu tanah akan bangun, sebagian untuk mendapat hidup yang kekal, sebagian untuk mendapat kehinaan dan kengerian kekal.

Tidak ada sedikit pun petunjuk bahwa kebangkitan mereka yang masuk ke dalam “hidup yang kekal” dan mereka yang ditakdirkan untuk “kehinaan dan kengerian kekal” dipisahkan oleh masa seribu tahun. Kesimpulan seperti itu adalah eisegesis dan bukan eksegesis (yaitu, memasukkan makna yang asing ke dalam teks dan bukannya mengekstraksi (menggali) makna yang sebenarnya dari ayat-ayat tersebut). Seperti yang ditanyakan oleh seorang sarjana terkemuka, H.C. Leupold: “Apakah ayat ini mengajarkan kebangkitan sebagian orang mati? Kami menjawab, 'Tidak'” (529).


Beberapa orang telah mencoba untuk berargumen sebaliknya berdasarkan kata “banyak”. Sarannya adalah bahwa sang nabi tidak menyebutkan bahwa semua akan dibangkitkan. Sebaliknya, hanya “banyak” yang akan dibangkitkan. Namun, Baldwin telah mencatat bahwa kata Ibrani (rabbim, “banyak”) digunakan dalam banyak nas Perjanjian Lama sebagai padanan kata “semua”. Lihat, misalnya, Yesaya 2:2-3, di mana “semua” menjadi “banyak” (lih. Roma 5:12, 15; Mat. 26:28; 2 Korintus 5:14).


Matius 25:1–13

Ini adalah salah satu perumpamaan Kristus. Inti dari cerita ini adalah tentang sebuah pernikahan yang dihadiri oleh banyak orang. Beberapa orang telah mempersiapkan diri dengan baik untuk menyambut kedatangan mempelai laki-laki, sementara yang lain tidak, karena mereka semua “tidur”. Ketika mempelai laki-laki (yaitu Kristus) datang, mereka telah bersiap-siap masuk ke dalam pesta. Mereka yang tidak siap tetap tinggal di luar (ay. 10b). Jelaslah bahwa: (1) Semua orang yang tidur (yaitu, mereka yang telah meninggal) kemudian dibangunkan secara bersamaan ketika mempelai laki-laki datang (lih. Dan. 12:2, yang mengisyaratkan kebangkitan). (2) Bergantung pada persiapan mereka, semua orang diberi upah positif atau negatif. Hal ini menunjukkan penghakiman yang tepat untuk kedua kelas pada saat yang sama.


Matius 25:31–46

Sesaat sebelum kematian-Nya, Kristus memberikan khotbah tentang kedatangan-Nya kembali untuk menghakimi dunia. Dalam presentasi ini, fakta-fakta berikut ini terlihat jelas. (1) Penghakiman itu akan melibatkan pertemuan universal dari “segala bangsa” (ay. 32). (2) Orang benar akan menerima upah mereka (ay. 34), “kemudian” pada saat yang sama, orang fasik akan dihukum untuk “dibinasakan” (ay. 41). (3) Kedua kelompok ini akan menerima takdir kekal mereka secara bersamaan (ay. 46). Tidak ada ruang untuk jeda seribu tahun di antara kedua peristiwa ini.


Yohanes 5:28–29

Janganlah heran akan hal itu, sebab saatnya segera tiba, bahwa semua orang yang ada di dalam kubur akan mendengar suara-Nya. Dan mereka yang telah melakukan hal-hal yang baik, akan bangkit menuju kehidupan, sedangkan mereka yang telah melakukan hal-hal yang jahat, akan bangkit menuju penghukuman.

Bernard mengamati: “Ini adalah pernyataan yang jelas tentang kebangkitan tubuh secara umum, baik yang baik maupun yang buruk” (1.245). A.T. Robertson mengungkapkan hal yang sama (5.87). Lenski memberikan perhatian pada istilah “semua” yang “penting dan menentukan”, yang, menurutnya, “merupakan dasar bagi satu kebangkitan, dan yang terjadi pada hari terakhir” (397). “Satu jam” tidak sama dengan seribu tahun! Leupold dan Kostenberger (442) menyatakan bahwa ayat ini mungkin didasarkan pada Daniel 12:2.


Kisah Para Rasul 17:30–31

Dengan tidak memerhatikan lagi zaman kebodohan, sekarang Elohim memerintahkan semua orang, di mana saja, untuk bertobat. Sebab Dia telah menetapkan satu hari ketika Dia akan menghakimi dunia dengan adil, oleh satu Orang yang telah Dia tentukan, setelah Dia memberikan bukti kepada semua orang dengan membangkitkan-Nya dari kematian."

Ayat ini dengan jelas mengajarkan: (1) Seluruh umat manusia yang bertanggung jawab (sudah akil balik) diperintahkan untuk bertobat. (2) Satu “hari” telah ditetapkan ketika seluruh “dunia” akan dihakimi. (3) Seperti yang telah disebutkan di atas (bdk. Mat. 25:31 dst.), hal ini akan terjadi ketika “Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya” - pada kedatangan-Nya yang kedua kali. Bahasa Paulus sama sekali tidak memasukkan kedatangan dan penghakiman yang berkali-kali dari milenialisme.

Kisah Para Rasul 24:15

dan aku memiliki pengharapan kepada Elohim sama seperti mereka, bahwa akan ada kebangkitan orang mati, baik orang yang benar maupun orang yang tidak benar.

Dalam pidatonya di hadapan Feliks, Paulus menyatakan bahwa “akan ada kebangkitan orang mati, baik orang benar maupun orang yang tidak benar” (Kisah Para Rasul 24:15). Sang rasul tidak menggunakan bentuk jamak, “kebangkitan”, seolah-olah ada dua kebangkitan akan terjadi secara terpisah dengan rentang waktu 1.000 tahun. Sebaliknya, satu kebangkitan akan terjadi mencakup kedua kelompok tersebut, seperti yang ditekankan oleh ayat-ayat di atas.

1 Korintus 3:12–15

Di sini, Paulus menginstruksikan agar kita dengan tekun mengusahakan agar orang-orang yang kita tobatkan kepada Kristus memiliki kualitas yang paling tinggi-emas, perak, batu-batu yang mahal-dan bukan bahan-bahan kualitas rendah seperti kayu, jerami, dan jerami. Paulus menyatakan bahwa pada penghakiman terakhir, “hari itu,” yang jelas adalah Hari Penghakiman, akan mengungkapkan perbedaan kualitatif. Karena penghakiman ini akan terjadi ketika Kristus datang kembali (bdk. Mat. 25:31 dst.), maka jelaslah bahwa tidak akan ada dua kebangkitan dan dua penghakiman, tetapi hanya ada satu peristiwa akhir.

2 Korintus 5:10

Sebab kita semua akan menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya masing-masing orang dapat menerima apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang dilakukan dalam hidupnya, entah baik ataupun jahat.

Dalam ayat yang ditulis kepada jemaat di Korintus ini, perhatikan elemen-elemen penting ini. (1) “Semua” menunjukkan sebuah pertemuan universal. (2) Sidang pengadilan adalah untuk “penghakiman,” dengan Kristus sebagai Hakim (lih. Kisah Para Rasul 17:31b, Dia yang “telah dibangkitkan dari antara orang mati”). (3) Sidang penghakiman ini mencakup yang “baik” maupun yang “jahat.” Lihat juga Wahyu 20:11-15.

1 Tesalonika 4:13–18

Kaum milenialis berusaha memisahkan “kebangkitan” dalam 1 Tesalonika 4:13-18 dari kebangkitan umum, yang akan melibatkan semua orang mati. Kesalahan yang mereka lakukan adalah gagal memahami tujuan dari pesan dalam surat ini. Dalam surat ini, sang rasul telah menyebutkan tentang kedatangan Tuhan kembali (1 Tesalonika 1:10; 2:19; 3:13), tetapi orang-orang kudus ini kebingungan dengan isu tersebut. Mereka sangat ingin mengetahui nasib orang-orang Kristen yang mereka kasihi yang telah meninggal.

Paulus dengan senang hati memberitahukan kepada mereka bahwa ketika Tuhan kembali untuk memulai kebangkitan tubuh, Dia akan membawa tubuh yang tidak fana dan jiwa-jiwa kembali ke surga. Bukanlah tujuan Paulus untuk membahas semua elemen dari kebangkitan terakhir. Ia sedang membahas satu masalah khusus yang menjadi perhatian orang Kristen. Konteks ini tidak dapat dipisahkan dari banyak ayat-ayat lain (seperti yang telah disebutkan di atas) dan dibuat berdiri sendiri sebagai kebangkitan “khusus bagi orang-orang kudus”.


Kesimpulan

Teori pramilenial sangat keliru. Dari gagasan bahwa gereja hanyalah sebuah wadah sementara dalam rencana penebusan, hingga pemulihan Israel nasional, hingga pemerintahan seribu tahun di bumi dengan sistem Musa yang telah dipulihkan, ini adalah dogma yang penuh dengan kesalahan.

(Diterjemahkan dari artikel How Many Resurrections Will There Be? oleh Wayne Jackson)
Sumber: https://christiancourier.com/articles/how-many-resurrections-will-there-be


Student Testimony

Mahasiswa NSSBS merasakan pengalaman yang luar biasa selama berada di NSSBS. Adriana Esperanza Dusay, Mahasiswa Tahun 2, memberikan kesaksiannya berikut ini:

Apa pendapat Anda mengenai ketersediaan akomodasi di NSSBS?

Akomodasi di NSSBS sangat memadai. Terkhususnya pada asrama wanita, kamar-kamarnya bersih dan nyaman, serta tersedia fasilitas yang mendukung kenyamanan selama tinggal, contohnya AC pada tiap-tiap kamar. Meskipun ada beberapa hal kecil yang bisa ditingkatkan, namun secara umum, tempat tinggalnya layak dan sangat mendukung kegiatan belajar.

Apa pendapat Anda mengenai ketersediaan makanan di NSSBS?

Ketersediaan makanan di NSSBS cukup baik. Menu yang disediakan bervariasi dan mencakup kebutuhan gizi harian. Porsi selalu berlebih, dan penyajiannya juga baik.

Apa pendapat Anda mengenai ketersediaan Fasilitas belajar di NSSBS?

Fasilitas belajar di NSSBS sangat membantu proses pembelajaran. Ruang kelas yang nyaman dengan adanya AC pada tiap-tiap kelas, perpustakaan sekolah dengan koleksi buku yang memadai, dan ada akses ke perangkat teknologi pendukung, seperti komputer, printer, dan WiFi yang selalu bisa di gunakan untuk kegiatan pembelajaran. Lingkungannya juga kondusif untuk studi teologi.

Selain itu, Apa lagi yang Anda dapatkan dari NSSBS?

Selain fasilitas fisik, saya juga menerima banyak hal berharga seperti, pembinaan rohani dari dosen-dosen yang kompeten, dukungan moril, serta kesempatan untuk mengembangkan karakter dan pontensi diri yang selama ini terpendam.

College News


Penerimaan Peserta Didik Baru Tahun 2025-2026

NSSBS sudah membuka penerimaan peserta didik baru Tahun Ajaran 2025-2026 sejak Januari hingga Juni 2025. Bagi anggota jemaat-jemaat lokal di Indonesia yang berminat untuk mengambil kuliah teologia di NSSBS silakan gunakan kesempatan emas ini dengan segera mendaftarkan diri melalui website resmi NSSBS DI SINI. Kami menawarkan 3 pilihan Program A.Th (2 tahun), B.B.S, dan B.Th (3 tahun). Silakan lihat selengkapnya DI SINI.


Perkuliahan Triwulan 4

Setelah liburan panjang, para mahasiswa memulai kembali kuliah secara reguler, tepatnya tanggal 7 April 2025 dan akan berlangsung hingga 20 Juni 2025.


Jadwal Kuliah (April-Juni 2025)

Untuk informasi jadwal kuliah NSSBS triwulan 4, dapat dilihat selengkapnya DI SINI

Mahasiswa NSSBS

Tahun I
Hendra Goakan
Noverman Bu'ulolo
Stevan
Amril Dustin Natan Panjaitan

Tahun II
Fillya Indah Mulyadi
Adriana Esperanza Dusay
Ogi Widodo

Tahun III
Faogozatulo Bulolo
Riswanto Tjan
Jefenya Duha
Irene Garsela Bu’ulolo

Related Posts