Buletin Edisi Juni 2025


Orang Kristen Harus Menjadi Penjala Manusia

Salah seorang pemenang jiwa efektif yang pernah bekerja sama dengan saya adalah seorang duda berusia tujuh puluhan tahun yang hanya memiliki sedikit pendidikan formal, hidupnya miskin, dan tidak pernah mengajar kelas Alkitab. Namun, ia tahu cara menjangkau jiwa yang terhilang. Menjadi pemenang jiwa yang efektif tidak harus ditentukan usia tua atau muda, bahkan mengikuti pendidikan formal atau tidak, kaya atau miskin. Namun yang terpenting adalah setiap orang Kristen tahu bagaimana menjangkau orang yang terhilang.

Markus 1:16-18 mencatat panggilan Yesus terhadap Simon Petrus dan Andreas untuk menjadi murid-murid-Nya. Ini bukan panggilan untuk menjadi rasul tetapi untuk menjadi murid. Dengan demikian, panggilan dari perikop ini pada prinsipnya berlaku untuk semua orang yang akan mengikuti Guru. "Ikutlah Aku dan Aku akan menjadikan kamu penjala manusia" (IMB). Mengapa kita harus menjadi penjala manusia, pemenang jiwa bagi Yesus?

Alasan Menjadi Penjala Manusia

Dalam Yohanes 15:1-8, Yesus membandingkan hubungan-Nya dengan murid-murid-Nya seperti hubungan pokok anggur dengan ranting-rantingnya. Guru memperingatkan, "Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya" (ayat 2 - TB). Apa yang terjadi dengan cabang yang dipotong? Mereka "mengumpulkannya dan mencampakkannya ke dalam api, lalu dibakar" (ayat 6 - IMB). Menghasilkan buah tentu saja tidak terbatas pada memimpin yang tersesat kepada Kristus (misalnya, Galatia 5:22-24), tetapi memenangkan yang terhilang bagi Kristus adalah salah satu cara kita menghasilkan buah (Roma 1:13). Oleh karena itu, kita perlu menjadi penjala manusia untuk memelihara diri - untuk menyelamatkan jiwa kita sendiri.

Jangan salah paham. Kita tidak bertanggung jawab atas jumlah jiwa yang kita tolong untuk selamat. Pertumbuhan ada di tangan Tuhan (1 Korintus 3:6-7). Kami akan dimintai pertanggungjawaban atas upaya yang kami lakukan.

Alasan kedua untuk menjadi pemenang jiwa adalah untuk melaksanakan kehendak Allah. Dia menginginkan semua orang di dunia untuk diselamatkan (1 Timotius 2:3-4).

Tuhan hanya meminta Anda dan saya bertanggung jawab atas apa yang dapat kita lakukan masing-masing (Matius 25:14-30). Tapi apa yang bisa Anda lakukan? Apakah Anda pikir dalam satu tahun Anda dapat meminta setidaknya sepuluh orang untuk belajar Alkitab di rumah? Apakah menurut Anda salah satu dari sepuluh orang itu mungkin menjadi orang Kristen? Jika demikian, tahun depan akan ada dua orang Kristen, sedangkan sekarang ada satu. Bisakah Anda berdua melakukan hal yang sama di tahun kedua? Dapatkah Anda mempertahankan ini selama sepuluh tahun, satu dekade - setiap orang Kristen, termasuk setiap orang yang baru bertobat, membantu memimpin satu jiwa yang terhilang kepada Kristus setiap tahun? Jika demikian, sepuluh tahun dari sekarang akan ada 1024 jiwa yang diselamatkan! Itu baru dilakukan oleh seorang orang Kristen saja dengan kemampuan terbatas.

Alasan lain untuk menjadi penjala manusia adalah nilai satu jiwa manusia. Jika Anda memiliki dua tawaran pekerjaan, sama dalam segala hal kecuali yang satu dibayar dua kali lebih banyak dari yang lain, mana yang akan Anda terima? Jika Anda membantu memenangkan orang berdosa yang terhilang, Anda telah memperoleh sesuatu yang lebih berharga daripada seluruh dunia material, jiwa (Matius 16:26-27). Dan apa yang akan terjadi pada orang berdosa yang terhilang itu jika tidak ada yang membawa Injil kepadanya? Dia akan menghabiskan kekekalan di neraka (2 Tesalonika 1:7-9). Para fotografer yang mengejar mobil di mana Putri Diana meninggal di dalamnya dituduh karena gagal memberikan bantuan kepada orang yang terluka. Apakah Anda, seperti kebanyakan orang, merasa orang-orang seperti itu hina? Seberapa hina kita jika kita tidak mau mencoba menyelamatkan teman, tetangga, dan orang yang kita cintai yang terhilang? Apa yang lebih buruk, mati dalam kecelakaan mobil atau pergi ke neraka? Apakah kita akan membiarkan mereka mati, atau akankah kita memiliki belas kasihan pada mereka? (Matius 9:36-38)

Kita harus menjadi pemenang jiwa untuk menjadi seperti Yesus. Tujuan tertinggi kita dalam hidup adalah menjadi seperti Yesus (Lukas 6:40). Dan seperti apakah Dia saat berada di bumi ini? Dia menyatakan, "karena Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang" (Lukas 19:10).

Kita harus berusaha menyelamatkan yang terhilang untuk memenuhi tanggung jawab kita di bawah Amanat Agung. Yesus memerintahkan para rasul-Nya untuk menjadikan semua bangsa murid dengan membaptis mereka dan kemudian mengajar murid-murid itu "untuk melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu" (Matius 28:18-20). Jadi, kita harus mengajar orang, membaptis mereka, dan kemudian mengajar mereka untuk mengajar. Dengan cara ini kerajaan Kristus terpelihara di bumi dan tersebar ke seluruh bumi dari generasi ke generasi.

Kita masing-masing harus menjadi penjala manusia untuk mengalami sukacita besar memimpin jiwa kepada Kristus. Salah satu sukacita besar yang saya alami dalam perjalanan pertama saya ke Nigeria adalah membaptis seorang pemuda di drainase (selokan) yang kotor di sebelah rel kereta api dalam keadaan gelap gulita tanpa cahaya bulan. Dia sedang berada di tahun ketiga pelatihan seminari untuk menjadi seorang imam Katolik tapi meninggalkan harapannya untuk memperoleh pendidikan tinggi dan kehidupan yang nyaman dari kemiskinan demi menjadi seorang Kristen. Rasul Paulus menyebut orang-orang Filipi, yang telah banyak dia pimpin kepada Kristus, "Saudara-saudaraku yang terkasih dan yang aku rindukan, sukacitaku dan mahkotaku" (Filipi 4:1). Rasul Yohanes mengamati, "Bagiku tidak ada sukacita yang lebih besar daripada mendengar, bahwa anak-anakku berjalan dalam kebenaran" (3 Yohanes 4). Anda tidak pernah mengenal sukacita sejati sampai Anda melihat seseorang yang Anda tuntun kepada Kristus menjadi seorang Kristen.

"Ya," Anda mungkin berkata, "Saya tahu saya harus membantu memenangkan jiwa yang hilang, tetapi saya tidak pernah berpikir bahwa saya akan bisa." Itu mengarah pada alasan terakhir untuk menjadi penjala manusia. Anda lihat, Tuhan bekerja melalui kita, melalui firman dan pemeliharaan-Nya (Filipi 2:13). Dan dengan Tuhan di pihak kita, kita dapat melakukan lebih dari yang dapat kita bayangkan (Efesus 3:20-21).


Kesimpulan

Bagaimana teman saya bisa menjadi pemenang jiwa yang hebat, jika dia tidak bisa mengajar? Dia bertanya kepada semua orang yang dia temui apakah mereka mau mengadakan pendalaman Alkitab. Ketika seseorang setuju, dia menelepon saya dan memberi tahu saya bahwa dia memiliki orang yang berminat belajar Alkitab untuk saya ajar. Hasilnya, beberapa jiwa yang terhilang diselamatkan.

Tuhan menekankan kepada para rasul-Nya urgensi tugas ini. Dia mengamati:


"Bukankah kamu berkata bahwa masih empat bulan lagi masa penuaian tiba. Tetapi Aku berkata kepadamu, lihatlah sekelilingmu dan pandanglah ladang-ladang yang sudah menguning dan siap untuk dituai itu. Orang yang menuai sekarang telah menerima upahnya dan ia mengumpulkan buah bagi hidup yang kekal, sehingga baik penabur maupun penuai, mereka akan bersukacita bersama-sama” (Yohanes 4:35-36).

Saudara-saudari, lihatlah di sekeliling teman-teman, orang yang Anda cintai, rekan kerja dan tetangga Anda yang terhilang dan sekarat dalam dosa. Memang, ladang sudah menguning untuk dipanen. Ayo pergi menjala manusia!

Disadur dari Christians Must Be Fishers of Men (dengan izin)
Sumber: https://www.padfield.com/


Student Testimony

Mahasiswa NSSBS merasakan pengalaman yang luar biasa selama berada di NSSBS. Fillya Indah Mulyadi, Mahasiswa Tahun 2, memberikan kesaksiannya berikut ini:

Apa pendapat Anda mengenai ketersediaan akomodasi di NSSBS?

Saya merasa puas dengan tersedianya akomodasi di NSSBS. Dengan adanya fasilitas seperti AC di berbagai ruangan yang termasuk kamar-kamar khususnya di asrama wanita yang juga bersih, dan karena berasrama WC juga menjadi bagian penting karena airnya bersih.

Apa pendapat Anda mengenai ketersediaan makanan di NSSBS?

Saya merasa bersyukur dan puas karena di NSSBS mempunyai ketersediaan makanan yang cukup untuk anak-anak asrama, dengan setiap hari menu yang sesuai dengan kebutuhan gizi, serta enak dan juga porsi yang berlebih, yang selalu membuat para Mahasiswa dan Mahasiswi kenyang.

Apa pendapat Anda mengenai ketersediaan Fasilitas belajar di NSSBS?

Di NSSBS kita mendapatkan fasilitas WiFi 24 jam yang dapat sangat membantu kegiatan belajar dengan baik, juga ada komputer dan alat printer yang dapat digunakan oleh para Mahasiswa/i dan selain itu ada juga fasilitas yang mempermudah untuk belajar lewat online yaitu dengan disediakan TV. Maka dengan adanya fasilitas itu kita bisa belajar dengan baik.

Selain itu, Apa lagi yang Anda dapatkan dari NSSBS?

Selain dari Akomodasi, Fasilitas dan Makanan, saya juga bersyukur telah mendapatkan banyak Ilmu, mulai dari kebiasaan-kebiasaan untuk selalu mandiri dalam melakukan tugas piket yaitu dengan diajarkan oleh staff seperti memasak dll, juga pastinya Ilmu dari tiap dosen yang khususnya selalu membina rohani kita dan juga sikap kita agar selalu menjadi lebih baik, juga menjadi contoh yang baik diluar sana. Dan juga karena kita berada di lingkungan yang baik maka rasa saling mengasihi sangat besar terasa di NSSBS, teman-teman terasa sudah seperti keluarga, dan para dosen sebagai orang tua kita.

College News


Wisuda NSSBS Tahun 2025

Pelaksanaan Wisuda North Sulawesi School of Bible Studies Tahun 2025 pada tanggal 21 Juni 2025 di kampus North Sulawesi School of Bible Studies. Dengan bangga dan penuh sukacita, keluarga dan civitas akademika NSSBS mengucapkan: Selamat dan Sukses kepada Seluruh Wisudawan dan Wisudawati Tahun 2025! Momen wisuda merupakan tonggak bersejarah yang akan selalu dikenang sebagai buah dari kerja keras, semangat pantang menyerah, serta doa yang tak henti dipanjatkan. Wisuda bukanlah akhir dari perjalanan, melainkan awal dari babak baru kehidupan yang penuh tantangan dan harapan. Dengan bekal ilmu, integritas, dan karakter yang telah terbentuk selama menempuh pendidikan, para Wisudawan dan Wisudawati akan mampu memberi kontribusi nyata bagi gereja Tuhan, masyarakat, bangsa, dan dunia. Teruslah melangkah, teruslah belajar, dan jadilah cahaya di mana pun Anda berada. Selamat menapaki langkah baru. Sukses selalu untuk masa depan yang gemilang!


Bible Camp 2025

NSSBS bekerja sama dengan GJK Sawangan Tombulu menyelenggarakan Bible Camp 2025 selama 3 hari, dari tanggal 26-28 Juni 2025 di Bukit Doa Mahawu Tomohon. Para pembicara adalah dua penatua dari BCS Church of Christ (Sdr. Tom Moore dan Sdr. Terrance Brownlow-Dindy) dan seorang penatua dari Cafe Fear Church of Christ (Sdr. Byran Hatcher) serta Sdri. Melany untuk kelas Wanita. Selain GJK Sawangan Tombulu, peserta Bible Camp 2025 berasal dari Gereja Jemaat Kristus Tikela Minahasa, GJK Bandar Lampung, GJK Way Sari Natar Lampung Selatan, GJK Surabaya Jawa Timur, dan GJK Tanah Abang Jakarta. Keluarga besar NSSBS mengucapkan terima kasih, pertama-tama kepada para penatua yang menjadi pembicara dan Sdri. Melany, serta seluruh jemaat yang hadir untuk belajar firman Allah bersama.


Ujian Akhir Triwulan IV

Perkulihan Triwulan IV berakhir saat ujian akhir tanggal 19-20 Juni. Semua mahasiswa dapat mengikuti ujian akhir. Setelah ujian akhir, para dosen, staff dan mahasiswa menikmati liburan selama 1 minggu.


Jadwal Kuliah Triwulan I Tahun Ajaran 2025/2026

Perkulian di Triwulan I akan dimulai pada tanggal 14 Juli 2025. Informasi lengkap jadwal kuliah NSSBS Triwulan I, dapat dilihat DI SINI

Mahasiswa NSSBS

Tahun II
Hendra Goakan
Noverman Bu'ulolo
Stevan
Amril Dustin Natan Panjaitan
Joly Jeremy Ropelemba

Tahun III
Fillya Indah Mulyadi
Adriana Esperanza Dusay
Ogi Widodo

Tahun IV
Riswanto Tjan
Frangky Sumampouw

Related Posts