Buletin Edisi Juni 2021
Inside:ARTICLE |
---|
DAPATKAH ORANG KRISTEN MENJAUH DARI ALLAH? |
COLLEGE NEWS |
➠LIBURAN SEMESTER ➠TRIWULAN JULI – SEPTEMBER 2021 |
STUDENT'S CORNER |
➠STUDENT PROFILE |
DAPATKAH ORANG KRISTEN MENJAUH DARI ALLAH?
Oleh: Wayne Jackson
(Catatan Redaksi: Banyak orang bahkan orang Kristen berharap dan percaya bahwa ketika mereka sudah menjadi Kristen, maka akan selamat selamanya tidak peduli bagaimana pun pola hidup mereka selama masih di bumi ini. Pola pikir seperti ini sesat, karena Alkitab dengan jelas menyatakan bahwa seorang Kristen dapat jatuh dari kasih karunia ketika hidupnya tidak sesuai dengan tuntutan Injil Kristus! Bukan hanya jatuh, malah hukuman kekal sudah menunggu jika tidak ada buah-buah pertobatan. Penulis artikel ini mendiskusikan secara mendalam topik penting ini untuk kita renungkan secara serius.)
Sulit untuk membayangkan sebuah doktrin yang lebih bobrok daripada gagasan Calvinistis bahwa seorang anak Allah tidak akan pernah bisa hilang selamanya.
Para Penolak Kejatuhan
Sam Morris, seorang penginjil Baptis, bertahun-tahun yang lalu, menulis sebuah traktat berjudul, Apakah Dosa Seorang Kristen Menghancurkan Jiwanya? Di sana dia menulis:
Kita mengambil posisi bahwa dosa orang Kristen tidak menghukum jiwanya. Cara hidup seorang Kristen, apa yang dia katakan, karakternya, perilakunya, atau sikapnya terhadap orang lain tidak ada hubungannya dengan keselamatan jiwanya.
Kemudian, dia menambahkan ini:
Semua dosa yang mungkin dilakukan [orang Kristen] mulai dari penyembahan berhala hingga pembunuhan tidak akan membuat jiwanya berada dalam bahaya lagi.
Benar-benar menakjubkan!
Ben Bogard menjabat sebagai dekan institut Missionary Baptist pada 1930-an. Dia adalah "bulldog" dari para pendebat Baptis.
Dalam debatnya dengan direktur Freed-Hardeman College, N.B. Hardeman, salah satu proposisi yang dia debat adalah ini:
Alkitab mengajarkan bahwa adalah mungkin bagi seorang anak Tuhan untuk murtad sehingga akhirnya hilang.
Profesor Hardeman menegaskan pernyataan ini. Bogard menyangkalnya!
John MacArthur, seorang penginjil Calvinis populer, berpendapat bahwa anak Allah tidak dapat jatuh dari kasih karunia. MacArthur menulis tentang kehidupan kekal: “Itu adalah kesepakatan yang sudah selesai, bukan tujuan yang kita upayakan. Kehidupan kekal adalah milik saat ini, bukan harapan masa depan” (163).
Kemustahilan Kemurtadan: Sebuah Doktrin yang Aneh
Bagaimana atas nama akal sehat alkitabiah, seorang pelajar Alkitab yang terdidik dapat secara wajar menerima posisi bahwa tidak mungkin seorang Kristen murtad?
Hal ini tidak dimaksudkan dengan sengaja untuk melukai setiap jiwa tulus yang tanpa disadari telah menyerap teori ini. Ini adalah ekspresi keheranan atas penerimaan bidat ini oleh begitu banyak jiwa sesat yang seharusnya tahu lebih baik!
Di bagian selanjutnya, kami telah memilih beberapa manifestasi yang jelas dari kebenaran ilahi yang terkait dengan tema ini.
Perumpamaan Tentang Lalang di Antara Gandum
Dalam perumpamaan tentang lalang, Yesus memperingatkan bahwa lalang (gandum yang merosot) akan dikumpulkan “dari dalam kerajaan-Nya” dan dibakar pada akhir zaman (Mat. 13:41).
Karena kerajaan Kristus adalah gereja-Nya (Mat. 16:19), atau keluarga Allah (1 Tim. 3:15), maka jelaslah bahwa lalang ini melambangkan anak-anak Allah yang murtad yang menyerah pada pengaruh Setan.
Pokok Angur dan Ranting-Rantingnya
Dalam alegori (kiasan) tentang pokok anggur dan ranting-rantingnya, Tuhan menyatakan bahwa setiap ranting “pada-Ku” yang tidak berbuah akan dipotong (Yoh. 15:2). Memang, Kristus memperingatkan bahwa jika seseorang “tidak tinggal di dalam Aku” ia akan dibuang, dan akhirnya dibakar (ay. 6).
Simon, Tukang Sihir
Ketika Filipus memberitakan Injil di Samaria, Simon, tukang sihir percaya kepada berita itu dan dibaptis (Kisah Para Rasul 8:13). Menurut Markus 16:16, tanggapan ini menghasilkan keselamatan.
Dia melakukan persis seperti yang dilakukan orang Samaria yang saleh lainnya, seperti yang ditunjukkan oleh istilah “juga.” Tidak diduga bahwa dia hanya berpura-pura.
Namun, kemudian, dia berusaha menyuap para rasul agar memberinya kuasa untuk memberikan karunia rohani. Petrus memberi tahu dia bahwa dia tenggelam dalam dosa dan bahwa watak seperti itu akan menyebabkan dia "binasa" (ay. 21-23).
Syukurlah, Simon bertobat dan meminta rasul untuk mendoakannya agar penghakiman ini tidak menimpanya (ay. 24).
Menyebabkan Saudara-saudara yang Lemah Binasa
Di bawah sistem Musa, daging tertentu secara seremonial najis bagi orang Yahudi. Banyak orang Kristen Yahudi yang terus berjuang dengan hati nurani mereka lama setelah Kristus dan menyatakan semua daging tidak najis (Mark. 7:18).
Beberapa orang Kristen non-Yahudi juga bergumul dengan makan daging. Karena mereka telah bertobat dari penyembahan berhala, gagasan memakan daging yang telah dikorbankan untuk berhala di pasar adalah menjadi batu sandungan.
Isu-isu ini dapat menciptakan keretakan perpecahan di antara saudara-saudara. Jadi Paulus memperingatkan orang Kristen agar tidak makan daging dalam keadaan tertentu. Mengapa? Karena beberapa saudara yang lemah dan kurang informasi mungkin terpengaruh untuk melibatkan dirinya dalam kegiatan serupa dan dengan demikian melanggar hati nuraninya.
Inilah intinya. Bahkan masalah yang mungkin kita anggap sepele melibatkan bahaya rohani. Paulus menekankan betapa mengerikan jika saudara yang lemah itu "binasa" (1 Kor. 8:11) atau "dibinasakan" (lih. Rom 14:15).
Kayu, Jerami dan Tunggul
Dalam 1 Korintus pasal 3, Paulus membahas pekerjaan yang dia dan Apolos lakukan di Korintus.
Orang-orang ini adalah pelayan-pelayan yang melaluinya jemaat Korintus menjadi percaya (ay.5). Paulus menanam, Apolos menyiram, tetapi Allah memberi pertumbuhan (ay. 6). Sang rasul menegaskan bahwa di Korintus ia telah bekerja sebagai ahli bangunan yang bijaksana, dengan hati-hati membangun di atas dasar Yesus Kristus yang kokoh (ay. 10-11).
Apakah “batu-batu” rumah rohani ini yang telah disumbangkan oleh sang rasul? Batu-batu itu adalah orang-orang Kristen. Belakangan Paulus menulis, ”Bukankah kamu adalah buah pekerjaanku dalam Tuhan?” (1 Kor. 9:1).
Dia kemudian memperingatkan para guru bahwa mereka harus memperhatikan bagaimana mereka membangun. Perhatian yang sungguh-sungguh harus diberikan pada pengajaran yang baik, karena jika pekerjaan seseorang tetap (yaitu, petobatnya tetap setia—dengan kualitas emas, perak dan batu yang mahal), mereka akan menikmati upah yang memuaskan (lih. Luk 16:9).
Di sisi lain, jika pekerjaan seseorang tidak bertahan, melainkan dibakar (yaitu, dihancurkan karena karakter kayu, jerami, dan tunggulnya), maka guru akan menderita kerugian (kepuasan melihat pekerjaannya membuahkan hasil [lih. Gal 4:11]). Meskipun demikian, keselamatan pribadinya tidak akan terancam karena kegagalan muridnya.
Paulus sangat menyadari bahwa beberapa dari anak-anak rohaninya mungkin akan hilang!
Petrus Bersalah
Petrus melanggar pengetahuannya sendiri dengan menolak makan bersama orang Kristen non-Yahudi. Paulus menegur dia di mukanya karena dia “bersalah” (Gal. 2:11). “Penghukuman bukanlah keputusan para pengamat [seperti yang sering diklaim], tetapi keputusan dari tindakan itu sendiri” (Lightfoot, 111).
Seandainya rasul itu mati dalam keadaan terhukum seperti itu, bagaimana nasibnya sebagai orang yang “kelakuannya tidak sesuai dengan kebenaran Injil” (ay. 14)?
Terpisah dari Kristus
Paulus memperingatkan anak-anak Allah di Galatia (Galatia 3:26-27) bahwa jika mereka terus membelot ke rezim Musa, mencari pembenaran melalui sistem itu, Kristus tidak akan "berguna bagi mereka" (5:2).
Memang, dia memperingatkan, “kamu lepas dari Kristus, jikalau kamu mengharapkan kebenaran oleh hukum Taurat; kamu hidup di luar kasih karunia” (ay.4).
Hati Jahat Ketidakpercayaan
Kitab Ibrani berisi banyak peringatan kepada orang Kristen untuk tidak meninggalkan iman mengingat harga kekal dari keputusan seperti itu.
Misalnya, jika orang-orang kudus Ibrani menyerah pada Yudais yang korup dan kembali ke hukum Musa, itu akan menjadi bukti nyata bahwa mereka telah menjauh dari keselamatan mereka. Melihat hal itu, bagaimana mereka bisa lolos dari murka Tuhan? (Ibr. 2:1-3).
Para penerima surat Ibrani diperingatkan untuk tidak mengembangkan hati yang jahat karena tidak percaya dengan murtad dari Allah (Ibr. 3:12). Jika mereka melakukannya, mereka tidak akan dapat masuk ke dalam tempat peristirahatan yang telah Allah siapkan (Ibr. 3:13 dst).
Penulis berbicara tentang mereka yang pernah tercerahkan, yang telah merasakan karunia surgawi, yang dijadikan mendapat bagian dari Roh Kudus dan kemudian murtad. Tidak mungkin untuk memperbaharui mereka kepada pertobatan selama mereka terus menyalibkan (present participle) Tuhan (Ibr. 6:4-6). Dengan ilustrasi ia kemudian menunjukkan akhir mereka adalah kehancuran (Ibr. 6:8).
Inspirasi menegaskan bahwa jika orang-orang Ibrani ini kembali kepada kehidupan dosa yang disengaja dan terus-menerus (present participle) (sehingga mengharapkan Mesias baru), mereka akan sangat kecewa. Faktanya, mereka tidak memiliki harapan lain selain penghakiman yang menakutkan dan “api yang dahsyat” yang akan menghanguskan semua musuh (Ibr. 10:26-27).
Menolak Guru Besar
Petrus berbicara tentang mereka yang menyangkal Tuan yang membeli mereka, dengan demikian membawa ke atas diri mereka sendiri kehancuran yang cepat (2 Pet. 2:1; lih. Yudas 4-5).
Jatuh
Meskipun orang-orang kudus di Efesus telah diselamatkan oleh kasih karunia (Ef. 2:8) ketika mereka menaati rencana keselamatan Allah (Kis. 19:1-5; Ef. 5:26), mereka kemudian menjadi lemah. Tuhan berkata bahwa mereka telah “jatuh.” Dia memperingatkan bahwa jika mereka tidak bertobat "sebelum terlambat" (Robertson, 299) dan mempraktekkan perbuatan mula-mula mereka, dia akan datang untuk menghakimi dan mengambil "kaki dian" mereka dari tempatnya (Wahyu 2:5).
Karena kaki dian hanyalah sebuah kiasan untuk identitas mereka sebagai gereja (1:20), Kristus mengancam untuk tidak mengakui mereka. Implikasinya tidak dapat diperjelas lagi. (Catatan: Robertson adalah seorang sarjana Baptis.)
Kesimpulan
Bagaimana catatan suci bisa begitu jelas tentang kemungkinan kemurtadan dan penghakiman yang akan menimpa mereka yang meninggalkan Pencipta mereka? Ini adalah misteri di luar pemahaman yang masuk akal! Sebagai kesimpulan, perhatikan:
- Yudas adalah salah satu dari dua belas rasul awal. Tidak ada bukti bahwa dia bobrok pada waktu itu. Dia bahkan diberdayakan dengan kemampuan untuk melakukan mukjizat (Mat. 10:4, 8).
- Pada titik tertentu, bagaimanapun, Setan masuk ke dalam rasul yang lemah (Luk. 22:3-6; lih. Yoh 13:2, 27).
*Akhirnya Yudas bunuh diri (Mat. 27:3 dst) dan disebut sebagai “anak kebinasaan” (Yoh. 17:12). - Tindakannya adalah salah satu dari "kejahatan" (Kisah Para Rasul 1:18), dan dia gantung diri. Lukas menyatakan bahwa ia telah "jatuh ke tempat yang wajar baginya" (Kisah Para Rasul 1:25).
Karya Kutipan
· Barclay, William. 1959. The Master’s Men. Nashville, TN: Abingdon.
· Geldenhuys, Norval. 1956. Commentary on the Gospel of Luke. Grand Rapids, MI: Eerdmans.
· Lenski, R. C. H. 1943. The Interpretation of John’s Gospel. Minneapolis, MN: Augsburg.
· Hardeman-Bogard Debate. 1938. Nashville: Gospel Advocate Co..
· Lightfoot, J.B. 1957. The Epistle of Paul to the Galatians. Grand Rapids: Zondervan.
· MacArthur, John, Jr. 1996. The Love of God. Dallas: Word Publishing.
· Robertson, A. T. 1931. Word Pictures in the New Testament. Nashville: Broadman
Referensi Ayat Alkitab
1 Tesalonika 5; Matius 13:41; 16:19; 1 Timotius 3:15; Yohanes 15:2; Kisah Para Rasul 8:13; Markus 16:16; 7:18; 1 Korintus 8:11; Roma 14:15; 1 Korintus 9:1; Lukas 16:9; Galatia 4:11; 2:11; 3:26-27; Ibrani 2:1-3; 3:12; 3:13; 6:4-6; 6:8; 10:26-27; 2 Petrus 2:1; Judas 4-5; Efesus 2:8; Kisah Para Rasul 19:1-5; Efesus 5:26; Wahyu 2:5; Matius 10:4, 8; Lukas 22:3-6; Yohanes 13:2, 27; Matius 27:3; Yohanes 17:12; Kisah Para Rasul 1:18; 1:25.
Triwulan April-Juni baru saja berakhir. Para mahasiswa dan staff memiliki liburan pertengahan tahun. Waktu liburan banyak kami isi dengan kunjungan ke rumah saudara-saudara seiman dan juga berkebun di sekitar kampus. Mahasiswa sangat menikmati liburan kali ini walaupun hanya sekitar wilayah Sawangan. Hal ini juga dikarenakan wabah Virus Corona yang makin merebak kemana-mana sehingga para staf dan mahasiswa harus benar-benar hati-hati dalam melakukan kegiatan sehari-hari.
Triwulan Juli-September 2021
Kegiatan belajar-mengajar akan dimulai tanggal 19 Juli 2021. Tahun ini ada beberapa mahasiswa baru yang akan bergabung di asrama.
Mata Kuliah
Tahun I dan Pengajar
Kejadian 1 (60 jam) (Alex Daniel)
Ilmu Bumi Alkitab (60 jam) (Harun Tamale)
Matius (60 jam) (Timbul Sirait)
Keluaran Imamat (60 jam) (Jon Ropelemba)
Bahasa Inggris (30 jam) (Like Heatubun)
Homilitika (30 jam) (Alex Daniel)
Tahun II
Teologi Sistematika (60 jam) (Alex Daniel)
Kitab Puisi (60 jam) (Hendrik Mandowally)
Pastoral Konseling (60 jam) (Jon Ropelemba)
Ibrani Filemon (60 jam) (Timbul Sirait)
Bahasa Yunani (30 jam) (Timbul Sirait)
Character Building (30 jam) (Carolus Paruntu)
STUDENT’S CORNER
Student Profile
Nama : Krisman Jaya Mendrofa
Alamat : Aek Bontar, Sibolga, 25-08-1999
Hobi : Sepak Bola
Cita-cita : Menjadi Guru
Jemaat : Pagaran Honas
COLLEGE NEWS (Timbul MTS)
Liburan SemesterTriwulan April-Juni baru saja berakhir. Para mahasiswa dan staff memiliki liburan pertengahan tahun. Waktu liburan banyak kami isi dengan kunjungan ke rumah saudara-saudara seiman dan juga berkebun di sekitar kampus. Mahasiswa sangat menikmati liburan kali ini walaupun hanya sekitar wilayah Sawangan. Hal ini juga dikarenakan wabah Virus Corona yang makin merebak kemana-mana sehingga para staf dan mahasiswa harus benar-benar hati-hati dalam melakukan kegiatan sehari-hari.
Triwulan Juli-September 2021
Kegiatan belajar-mengajar akan dimulai tanggal 19 Juli 2021. Tahun ini ada beberapa mahasiswa baru yang akan bergabung di asrama.
Mata Kuliah
Tahun I dan Pengajar
Kejadian 1 (60 jam) (Alex Daniel)
Ilmu Bumi Alkitab (60 jam) (Harun Tamale)
Matius (60 jam) (Timbul Sirait)
Keluaran Imamat (60 jam) (Jon Ropelemba)
Bahasa Inggris (30 jam) (Like Heatubun)
Homilitika (30 jam) (Alex Daniel)
Tahun II
Teologi Sistematika (60 jam) (Alex Daniel)
Kitab Puisi (60 jam) (Hendrik Mandowally)
Pastoral Konseling (60 jam) (Jon Ropelemba)
Ibrani Filemon (60 jam) (Timbul Sirait)
Bahasa Yunani (30 jam) (Timbul Sirait)
Character Building (30 jam) (Carolus Paruntu)
STUDENT’S CORNER
Student Profile
Nama : Krisman Jaya Mendrofa
Alamat : Aek Bontar, Sibolga, 25-08-1999
Hobi : Sepak Bola
Cita-cita : Menjadi Guru
Jemaat : Pagaran Honas