Buletin Edisi April 2021

Inside:
ARTICLE
TUNJUKKAN PADANYA! JANGAN HANYA MEMBERI TAHU DIA.
COLLEGE NEWS
➠PENERIMAAN MAHASISWA BARU
➠MENGAJAR PROSPEK
➠UCAPAN TERIMAKASIH
➠IBADAH PADANG
STUDENT'S CORNER
➠STUDENT PROFILE


TUNJUKKAN PADANYA! JANGAN HANYA MEMBERI TAHU DIA.
Oleh: Wayne Jackson

(Catatan Redaksi: Romantisme dalam pernikahan kadang-kadang dianggap sebagai sesuatu yang berlebihan atau bahkan sesuatu yang tidak penting bagi sebagian pasangan. Jika kita menyinggung tentang kitab Kidung Agung, maka kita akan menemukan konsep romantisme dalam pernikahan. Pada artikel singkat kali ini, penulis memberikan salah satu contoh sederhana bagaimana pasangan suami-istri menjaga kelanggengan dan kebahagiaan pernikahannya dalam Tuhan).

Baru-baru ini saya membaca sebuah artikel yang sangat menyentuh bagi saya; itu juga mendorong saya untuk mencoba menjadi suami yang lebih demonstratif. Hal itu mengingatkan saya bahwa saya ingin meneruskannya kepada orang lain yang mungkin membutuhkan sedikit dorongan juga.

Seorang wanita Kristen yang memiliki sifat menyenangkan di negara bagian lain menulis sebuah artikel yang sangat bagus, di mana dia membahas fakta bahwa banyak pria mengalami kesulitan untuk mengekspresikan emosi mereka secara verbal. Dia mengutip sindiran terkenal dari istri yang mengeluh kepada suaminya karena suaminya tidak pernah mengatakan kepadanya bahwa dia mencintainya, dan dia ingin mendengarnya. Si suami memang pernah berkata, “Aku sudah bilang aku mencintaimu ketika kita menikah; jika aku berubah pikiran, aku akan memberi tahumu.”

Si istri berkomentar bahwa dirinya tidak mengeluh tentang pasangannya itu; dia menyatakan bahwa si suami memperhatikan kebutuhan emosionalnya. Tapi dia menceritakan sebuah kejadian yang sepenuhnya hanyalah settingan "non-romantis" yang membuatnya tersentuh begitu dalam melebihi selusin ucapan "Aku cinta padamu."

Suatu hari mereka berada di toko onderdil mobil, dan si suami ingin melihat ban mobil. Saat si istri mengikutinya, si suami langsung menuju ke rak yang berisi ban Radial berikat baja merk Michelin. Ban itu tampak sama seperti ban lain bagi si istri — bulat dan hitam! Dia bertanya kepada si suami, dengan sedikit rasa cemas: "Mengapa kamu membeli ban paling mahal dari seluruh toko yang ada?"

“Sayang,” jawabnya, “ban ini untuk mobilmu. Saya ingin ban teraman yang dipakai mobilmu.” Si istri menceritakan betapa dalamnya kata-kata yang agak lugas itu menembus hatinya. Wanita tersayang ini berkata bahwa suaminya bisa saja berkata, "Aku mencintaimu" sepuluh kali hari itu, tapi itu tidak akan melebihi arti dari ucapan, "Sayang, ini untuk mobilmu."

Dari pihak ayah dalam keluarga saya tidak pernah terlihat begitu sayang dari luar. Mereka memang saling mencintai (saya tidak pernah ingat perseteruan keluarga), tetapi ketika mereka berkumpul pada acara-acara khusus, mereka hanya berjabat tangan. Ayah saya melakukan hal yang sama kepada saya; itulah cara "Jackson."

Ketika saya dan istri tercinta menikah, saya harus belajar untuk lebih demonstratif. Selama bertahun-tahun Betty menjuluki saya "Kawlijah," selain "Indian kayu" yang "tidak pernah mengatakan sepatah kata pun" seperti dalam lagu Hank Williams dengan judul itu. Saya jauh dari sempurna sekarang, tetapi saya telah belajar untuk berbuat lebih baik.

Saya tidak mengerti para laki-laki yang memperlakukan istrinya dengan begitu acuh tak acuh, apalagi para suami yang dengan sengaja melukai mereka dengan kata-kata yang menghina atau benar-benar menyerang mereka secara fisik. Dan beberapa laki-laki yang bertemperamen seperti ini mengaku sebagai orang Kristen!

Mereka tidak jauh-jauh dari itu. Laki-laki seperti itu tidak pantas mendapatkan istri yang saleh; mereka tidak memiliki konsep yang paling samar dari nasihat Paulus: " Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya." Selanjutnya, rasul berkata bahwa seorang suami harus mengasihi istrinya "sama seperti tubuhnya sendiri" (Efesus 5:25-29). Jika beberapa suami memperlakukan tubuh mereka sendiri tidak lebih baik daripada mereka memperlakukan istri mereka, betapa kurus kering mereka nantinya.

Banyak wanita yang telah dianiaya oleh suami akhirnya merasa kenyang, dan dalam kelemahan, mencari laki-laki baru yang dia percaya akan memperlakukannya dengan penuh kasih sayang - meskipun dia tidak memiliki hak alkitabiah untuk menikah (Matius 19: 9).

Suami yang ditinggalkan kemudian membayangkan dirinya dibenarkan untuk menemukan wanita lain bagi dirinya. Bagaimana dengan situasi itu? Dia tidak memiliki hak lebih untuk mendapatkan istri lain selain daripada dia telah menjadi pezina. Suami perlu membiarkan istrinya merasa dicintai — baik dalam perkataan maupun perbuatan. (Alih Bahasa: Harun Tamale)

Sumber: Jackson, Wayne. "Show Her! Don’t Just Tell Her." ChristianCourier.com.  https://www.christiancourier.com/articles/1489-show-her-dont-just-tell-her


COLLEGE NEWS (Timbul MTS)

Triwulan April-Juni sedang berlangsung. Dan anak-anak sedang mengikuti midterm sebelum libur beberapa hari mengikuti kalender Pendidikan Nasional.

PENERIMAAN MAHASISWA BARU
NSSBS kembali membuka kesempatan bagi anak-anak Tuhan yang tertarik belajar Teologi. Kelas baru akan dimulai bulan Juli 2021. Bagi yang berminat untuk bergabung di asrama NSSBS, bisa mengisi formulir dan mengirimkannya ke alamat kami, atau menghubungi kami di nomor 081331995731.

MENGAJAR PROSPEK
Kegiatan outreach tetap berlangsung di wilayah Sawangan dan sekitarnya. Para mahasiswa dan staff aktif dalam mengajarkan Alkitab dengan menggunakan metode MK terhadap prospek.

UCAPAN TERIMAKASIH
NSSBS mengucapkan terimakasih kepada jemaat-jemaat lokal dan beberapa pribadi yang telah mengirimkan bantuan penambahan uang saku dan bantuan lainnya kepada para mahasiswa. Kami berterima kasih kepada:
1. Jemaat Blok M
2. Jemaat Sunter
3. Jemaat Betos Bekasi
4. Jemaat Bali
5. Jemaat Batam
6. Jemaat Talang Betutu
7. Jemaat Bandoa
8. Salah seorang anggota jemaat di Sunter
9. Jemaat Tanjung Karang (Asoka)

IBADAH PADANG
Keluarga besar NSSBS bersama jemaat Tuhan yang beribadah di Sawangan mengadakan Ibadah Padang di pantai Paal Likupang tanggal 9 Mei 2021. Juga ikut bergabung keluarga Sdr. Julius Warongan, Sdr Benny Rarung dan beberapa tetangga dan prospek.


STUDENT’S CORNER

STUDENT PROFILE
Nama : Monica Elena Tarida Banjarnahor
TTL : Bekasi, 29 Oktober 1999
Asal : Jakarta
Hobi : baca buku
Jemaat Asal: GSJKDI Blok M Jakarta

Related Posts