Buletin Edisi Januari 2023
Inside:ARTICLE |
---|
IBADAH YANG BENAR |
COLLEGE NEWS |
➠HAPPY NEW YEAR 2023 ➠LIBUR PANJANG AKHIR TAHUN ➠UCAPAN TERIMA KASIH DAN MAHASISWA BARU ➠KULIAH LANJUTAN DI STAKAM MANADO ➠UCAPAN SELAMAT ➠TRIWULAN KETIGA 2023 ➠MAHASISWA NSSBS ➠KULIAH PADAT SABTU-MINGGU ➠MATA KULIAH TRIWULAN TIGA 2023 |
Pendahuluan
Manusia, di setiap zaman, peradaban, dan lokasi, dengan semangat dalam gambar Penciptanya dan dengan kerinduan untuk bersekutu dengan Penciptanya, secara alami menyembah sesuatu (Kis. 17:22-23). Orang Kristen dengan benar mengakui bahwa hanya satu Wujud saja yang layak untuk pernghormatan kita - Allah, Sang Pencipta dan Penguasa alam semesta (Kis 10:25-26; Wahyu 19:10). Tapi, bagaimana kita menyembah Allah?
Definisi
Kata Ibrani yang biasa diterjemahkan “menyembah” dalam Perjanjian Lama “pada dasarnya berarti ‘sujud.’... Ini adalah tindakan eksternal dari sikap internal” (Mounce. 810). Karena itu, pemazmur menasihati, “Masuklah, marilah kita sujud menyembah, berlutut di hadapan TUHAN yang menjadikan kita” (Mazmur 95:6). Kata Yunani yang biasa diterjemahkan “menyembah” dalam Perjanjian Baru sejajar artinya “(tersungkur dan) menyembah, bersujud kepada, bersujud di hadapan, melakukan penghormatan kepada” (Arndt & Gingrich. 723; lih. Wahyu 11:16). Jadi, ibadah adalah “suatu tindakan penghormatan atau menghormati” (Vine: Perjanjian Baru. 686).
Ibadah yang Benar
“Ibadah yang benar”, ibadah yang berkenan kepada Allah, adalah “dalam roh dan kebenaran” (Yohanes 4:19-24). Memuliakan Allah "dalam roh" berarti melakukannya dengan sikap yang benar (lih. Roma 12:11), dari hati. Seperti yang dikatakan pemazmur, “... Aku mau bersyukur kepada TUHAN dengan segenap hatiku...” (Mazmur 111:1). Menyembah “dalam kebenaran” adalah sesuai dengan Firman Tuhan (Yohanes 17:17). Kita harus menghormati Allah dengan cara yang Dia ajarkan dalam Firman-Nya. Jika kita menyembah menurut keinginan kita sendiri, tidak selaras dengan Perjanjian Baru, kita bersalah atas “ibadah buatan sendiri” (Kolose 2:20-23, NASB, ISV, ESV).
Dalam Roh
Apakah ciri-ciri ibadah yang benar “dalam roh”? Penghormatan seperti itu harus “dengan akal” (1 Korintus 14:14-15). Untuk beribadah kita harus memahami apa yang dikatakan dan dilakukan dan dipikirkan tentang apa yang kita lakukan.
Penghormatan dalam roh harus teratur. Rasul yang diilhami memperingatkan, "Sebab Allah tidak menghendaki kekacauan, tetapi damai sejahtera" (1 Korintus 14:33). Dia memerintahkan, “segala sesuatu harus berlangsung dengan sopan dan teratur” (ayat 40). Adalah salah bila mengikat suatu tatanan ibadah tertentu, tetapi sama berdosanya bila beribadah dengan cara yang ceroboh. Perintahnya sederhana. Itu diperintahkan Allah.
Ibadah yang benar adalah menunjukkan hormat, yaitu hormat kepada Allah. “Allah disegani dalam kalangan [perhimpunan] orang-orang kudus, dan sangat ditakuti [dihormati] melebihi semua yang ada di sekeliling-Nya” (Mazmur 89:8; bdk. Ibrani 12:23-29).
Penghormatan ini harus tulus. Kita harus berkumpul karena kasih kepada Allah dan keinginan untuk bersekutu dengan-Nya (Mazmur 122:1). Apakah jam ibadah adalah pekerjaan yang membosankan atau kesempatan yang menyenangkan bagi Anda? Kita seharusnya tidak terlibat dalam elemen-elemen ibadah penghormatan hanya untuk dilihat dan dipuji manusia (Matius 6:1,5).
Keindahan dalam ibadah yang Allah tuntut adalah “berhiaskan kekudusan” (Mazmur 29:2). Menjadi "kudus" berarti terpisah dari dosa. Orang Kristen adalah “imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah” (1 Petrus 2:5). Allah tidak menuntut bahwa Anda harus memiliki suara yang indah untuk menyanyikan pujian-pujian kepada-Nya, tetapi Dia memerintahkan agar Anda memiliki kehidupan yang indah. Seseorang tidak bisa hidup dalam dosa dan memberikan penghormatan suci kepada Allah.
Ibadah dalam roh bersifat instruksional. Salah satu alasan utama orang Kristen berkumpul adalah “saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik” (Ibrani 10:24-25). Dalam perhimpunan kita, “semuanya itu harus dipergunakan untuk membangun" (1 Korintus 14:26). Akhirnya, ketika kita memuliakan Bapa dalam roh, kita mengesampingkan kemegahan. Pertunjukan yang sia-sia dari paduan suara yang terdengar indah, daya tarik dekorasi yang mahal dan hiasan bangunan, dan iming-iming liturgi duniawi dan upacara tidak memiliki tempat dalam ibadah Perjanjian Baru yang sederhana. Kemegahan seperti itu merupakan daya tarik bagi jasmani manusia, sedangkan ibadah yang benar adalah kurban yang bersifat rohani kepada Allah (Roma 8:5-8).
Dalam Kebenaran
Ibadah yang benar adalah dalam "kebenaran". Apakah tindakan-tindakan ibadah yang diotoritaskan dalam Perjanjian Baru bagi orang Kristen?
Allah menyetujui pengajaran dan pemberitaan firman-Nya (Kis. 20:7). Penginjil harus "memberitakan firman", bukan pendapatnya, cerita lucu, kesaksian pribadi, filsafat manusia, atau kredo denominasi (2 Timotius 4:1-5). Kita harus dibangun, bukan dihibur.
Allah mengizinkan kita "menyisihkan sesuatu dan menyimpannya", yaitu persembahan, sebagai tindakan penghormatan publik pada hari pertama dalam minggu saat perhimpunan orang-orang kudus (1 Korintus 16:1-2). Bagian ini mengungkapkan lima hal penting dalam mengumpulkan persembahan dan bagaimana gereja mengumpulkan uang yang dapat digunakan untuk melakukan pekerjaannya. Kapan kita harus memberi? “Pada hari pertama dalam minggu itu.” Siapa yang harus memberi? “Kamu masing-masing.” Apa yang harus kita lakukan? “Menyisihkan dan menyimpannya di rumah,” yaitu, memberi sebagai penatalayan untuk menerima berkat-berkat dari Allah kita untuk melayani Dia. Bagaimana seharusnya kita memberi? "...sesuai dengan apa yang kamu peroleh....” Mengapa persembahan harus dikumpulkan? “... supaya jangan pengumpulan itu baru diadakan, kalau aku datang…”, yaitu, agar jemaat dapat melaksanakan misinya tanpa keadaan darurat kontribusi.
Penghormatan yang benar termasuk makan Perjamuan Tuhan sebagai peringatan akan pengorbanan Yesus bagi kita (1 Korintus 11:23-26). Perayaan peringatan ini harus diadakan dengan makan roti yang tiada beragi dan minum anggur yang tiada beralkohol oleh orang Kristen dalam perhimpunan pada hari pertama dalam minggu (Kisah Para Rasul 20:7). Sama seperti perintah kepada orang Yahudi untuk “ingatlah hari Sabat” (Keluaran 20:8) berarti setiap hari Sabat, demikian juga contoh yang disetujui untuk memecahkan roti (dan minum cawan) “pada hari pertama dalam minggu itu” berarti setiap hari pertama dalam minggu itu.
Doa adalah bagian penting dari ibadah umum (Kis. 20:36).
Akhirnya, kehendak Kristus mengajarkan menyanyi sebagai tindakan ibadah yang benar (Efesus 5:18-19). Allah telah menentukan jenis musik yang Dia inginkan - bernyanyi (vokal) (Efesus 5:19). Ini menghilangkan jenis lain musik – bermain instrumen atau alat musik. Dia juga memperkenalkan jenis-jenis lagu yang harus kita nyanyikan – “mazmur, puji-pujian dan nyanyian rohani” (Kol. 3:16).
Kesimpulan
Bapa kita hanya akan menerima satu jenis pemujaan, penyembahan yang “benar”. Penghormatan seperti itu harus “dalam roh dan kebenaran” (Yohanes 4:23-24). Apakah ibadah Anda berkenan kepada Allah? Apakah Anda menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran? (Diterjemahkan dengan adaptasi seperlunya dari materi Bible Correspondence Course - HT)
COLLEGE NEWS
Happy New Year 2023
Segenap
keluarga besar Yayasan Pendidikan Aklkitab Agape/ North Sulawesi School of Bible
Studies mengucapkan Selamat Tahun Baru 2023 buat saudara-saudara kami semua
dimanapun berada.
Para
staff pengajar dan mahasiswa NSSBS menikmati libur panjang mulai pertengahan Desember 2022 hinggu minggu pertama Januari 2023. Liburan ini kami isi dengan berbagai kegiatan
seperti berolahraga, pulang kampung, mengadakan kunjungan ke Kantor Kementerian
Agama Pusat Jakarta, Seminar Alkitab di Sulawesi Selatan.
Kami
mengucapkan terima kasih kepada saudara-saudara kami terkasih yang telah
memberikan bantuan untuk membantu transportasi mahasiswa baru yang bergabung di
asrama NSSBS. Ucapan terima kasih tak terhingga kami sampaikan kepada Sdr. Tony
Aritonang dari Batam, Sdr. Adi Putra Wijayantara dari Denpasar, dan Sdr. Harun
Tamale dari Makassar. Tuhan memberkati.
Tahun ini
ada dua orang mahasiswa baru yang bergabung di tahun pertama yaitu Sadarman
Laia dari Nias Selatan dan Adriana Dusay dari Manado. Selamat datang di asrama
NSSBS 2023.
Sebagai wujud
dari MoU yang dibuat antara NSSBS dan STAKAM Manado, saat ini ada Sdri. Monika
Elena Tarida Banjarnahor sedang mengikuti perkuliahan di prodi Pendidikan
Teologi (S1), Sdr. Jon Ropelemba sedang mengambil prodi Manajemen Pendidikan (S2), dan dua orang staf pengajar part timer di NSSBS juga sedang mengikuti
Pendidikan S2 di sekolah yang sama yaitu Sdr. Hendrik D. Mandowally dan Sdr. Yarman Gulo.
Ucapan
selamat diberikan kepada Sdr. Alex Daniel dan Sdr. Timbul MT Sirait yang
telah menyelesaikan Pendidikan Doktoral (S3) di Theological University Of
America, Florida, USA dan mendapatkan Nilai IPK 4.0.
Mata Kuliah yang sedang berjalan - Bahasa Yunani
Mahasiswa:
- Carolus Paruntu
- Julius Warongan
- Hendrik Mandowally
- Benny Rarung
Saat ini ada 3 kelas yaitu tahun pertama, kedua dan ketiga. Berikut ini para mahasiswa di masing-masing kelas.
Tahun I terdiri dari:
1. Faozatulo Bulolo asal pulau Nias
2. Irene Gracela Bulolo asal pulau Nias
3. Jefenya Duha asal pulau Batam
4. Riswanto Chan asal Sawangan Minahasa
Tahun II terdiri dari:
1. Heri Pastio Aritonang asal Batam
2. Samuel Norbertus Situmorang asal Medan
3. Christian Lapian asal Manado
4. Sokirama Laia asal pulau Nias
5. Frangky Sumampouw asal Manado
6. Diana Adriana Tellusa asal Manado
7. Jonisanto Laia asal pulau Nias
8. Krisman Jaya Mendrofa asal Sibolga
Tahun III terdiri dari:
1. Charis Theo Yehezkiel Simanjuntak asal Batam
2. Markus Manalu asal Batam
3. Ade Tri Prayoga asal Lampung
4. Titus Lafau asal Lampung
5. Monica Elena Tarida Banjar Nahor asal Jakarta
6. Putrahmad Waruwu asal Sibolga
7. Serly Adwiyana asal Luwu Timur
Tahun I
131 Sejarah Ibrani 1I (2 Raja-raja - Ester) - 3 SKS - Yarman Gulo, S.Th., S.Pd.
132 Pengantar PL 1 - 3 SKS - Lamhot Hutabalian, M.P.S. (Daring)
133 Kitab Yohanes - 3 SKS - Jon Ropelemba, S.Th., S.Pd, M.P.S.
134 Sejarah Gereja - 3 SKS - Harun Tamale, S.Th., M.P.S. (Daring)
135 Bahasa Inggris - 2 SKS - Dr. Timbul MT Sirait, M.Pd., M.P.S.
136 PAK - 2 SKS - Jon Ropelemba, S.Th., S.Pd., M.P.S.
Tahun II
331 Doktrin Denominasi - 3 SKS - Alip Djoehari, A.A. (Daring)
332 Kitab Daniel - 3 SKS - Harun Tamale S.Th., M.P.S. (Daring)
333 Kitab Yesaya - 3 SKS - Hendrik Mandowally, S.Pd.
334 Galatia-Efe-Fil-Kol - 3 SKS - Jon Ropelemba, S.Th., S.Pd., M.P.S.
335 Bahasa Ibrani - 2 SKS - Dr. Timbul MT Sirait, M.Pd., M.P.S.
336 Pengantar Filsafat - 2 SKS - Dr. Alex Daniel, M.B.S.*
Tahun III
531 Kitab Wahyu - 3 SKS - Dr. Alex Daniel, M.B.S.
532 Agama-Agama Dunia - 2 SKS - Dr. Alex Daniel, M.B.S.
533 Logika - 2 SKS - Dr. Timbul MT Sirait, M.Pd., M.P.S.
534 Pengantar Teologi - 2 SKS - Dr. Timbul MT Sirait, M.Pd., M.P.S.
535 Pedoman Pembuatan Skripsi - 2 SKS - Prof. Dr. Ir. Carolus P Paruntu, M.Sc.
536 Pengantar Filsafat - 2 SKS - Dr. Alex Daniel, M.B.S.*